Senin, 21 November 2011

Kecantikan Dea ananda masih kalah dengan kecantikan Bidadari surga
oleh Modal Seneng Lan Mantep pada 20 November 2011 jam 19:23
Apakah bisa disebut orang waras jika ada orang yang disuruh memilih antara emas dan batu kemudian memilih batu.....?

Didunia ini manusia hidup paling lama mungkin hanya sekitar 100 tahun.
Dan diakhirat mungkin lebih dari seribu tahun atau bahkan kekal selamanya.
Kenikmatan dunia terbatas dan tidak kekal
Sementara kenikmatan akhirat sempurna dan kekal

Tapi kenapa
untuk bekal hidup didunia yg sebentar ini manusia begitu gigih dan maksimal mempersiapkannya
Sementara untuk bekal hidup diakhirat manusia malas dan tidak mempersiapkannya dengan maksimal ?

Apakah bisa dianggap benar
Jika untuk hidup didunia yg hanya 100 tahun, anak disuruh sekolah sehari 7 jam dari jam 7 sampai jam 2
Sementara untuk hidup diakhirat yang kekal, anak hanya disuruh mengaji 1 jam sehari tiap habis asar ?

Apakah sebuah langkah yg tepat
Jika untuk mempersiapkan hidup didunia yg sebentar ini, pemerintah dan masyarakat banyak membuat sekolah unggulan dan berstandar internasional serta mempunyai fasilitas pendidikan lengkap
Sementara untuk mempersiapakan hidup di akhirat pemerintah dan masyarakat tidak berpikir untuk membuat TPA atau MADIN yg bermutu dan mempunyai fasilitas pendidikan yg lengkap ?

Apakah bisa dianggap orang tua yg normal
Jika mengeluarkan uang 500 ribu sebulan untuk membiayai anak sekolah sebagai bekal hidup di dunia
Dan hanya mengeluarkan uang 5 ribu sebulan untuk mengaji sebagai bekal hidup diakhirat ?

Apakah masih bisa dianggap waras
Jika anggaran pendidikan dunia mencapai ratusan trilyun
Sementara anggaran pendidikan akhirat hanya ratusan ribu ?

Zaman memang sudah berubah
Banyak orang yang pikirannya sudah terbalik dan tidak waras
Memilih batu dari pada emas
Memilih yg terbatas dari pada yang sempurna
Memilih yang sirna dari pada yang kekal
Memilih dunia dari pada surga
memilih kebahagiaan dunia dari pada kebahagiaan akhirat

Seorang muslim
Akan senantiasa berpikir logis dan bijak
Tidak akan berpikir bodoh dan idiot
Dengan mengorbankan kebahagiaan akhirat yg kekal demi kebahagiaan dunia yg hanya sesaat

Ia akan senantiasa menyeimbangkan antara urusan duniawi dan urusan ukhrowinya
Jika dia bersungguh-sungguh dalam mengurusi urusan duniawinya
Maka dia juga akan lebih bersungguh-sungguh dalam mengurusi kehidupan ukhrowinya

Dan sesungguhnya kebahagiaan akhirat itu lebih sempurna dan kekal abadi selamanya,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar