Minggu, 10 Juli 2011

"IBU BUAT PUSING"



Ibuku buta sebelah mata...!
Aku benci ibuku… Dia amat
memalukan ku ...!
Tugas harian dia ialah memasak untuk pelajar dan guru
untuk menyara keluarga kami.

Pada suatu hari semasa di sekolah, 
ibuku datang ke sekolah untuk bertanya
kabarku.
Aku sungguh malu. Mengapa dia sanggup melakukan ini
kepadaku.
Aku tidak pedulikan dia, dengan wajah benci
kepadanya aku bergegas lari keluar.

Keesokan harinya
salah seorang rekan Putri berkata, “EEE..........", ibumu hanya ada satu mata...(Buta)!!!"
Ketika
itu aku hanya ingin membenamkan diriku.
Aku juga mau ibuku hilang dari
hidupku selamanya...!
Oleh itu aku berjumpa dengannya dan berkata, “Jika engkau
hanya mau menjadikan anakmu bahan ketawa,,, alangkah baiknya kalau kau
mati saja?!!!”

"Ibuku hanya berdiam diri"!!!

"Aku tidak pun sejenak berhenti dan berfikir akan apa
yang telah aku katakan kepadanya kerena aku tengah marah ketika itu..
Aku
langsung tidak peduli akan perasaannya…

"Aku...!
ingin keluar dari rumah itu…
Oleh itu aku belajar bersungguh-sungguh
dan akhirnya dapat melanjutkan pelajaran ke Jakarta.
Kemudian aku bertunangan dengan pemuda Jakarta. Aku membeli rumah sendiri dan mempunyai anak 2.
Aku amat gembira
dengan kehidupanku sekarang.

Suatu hari ibuku
datang ke rumahku.
Sudah lama dia tidak berjumpa denganku dan tidak
pernah berjumpa cucunya!.
Bila dia berdiri di depan pintu rumahku,
anakku mentertawakannya...
Aku berkata kepadanya, “Sanggupkah engkau
datang ke sini dan menakuti anakku!"Keluar...keluarr......!!!
"Dengan pantas ibuku menjawab
“Maaf,... 
Saya salah alamat” dan 
terus lari keluar dari pintu gerbang dengan hati sedih dan air mata berlinang.

Satu minggu surat jemputan untuk perjumpaan
pelajar-pelajar lama sampai ke rumahku..
Oleh itu aku telah
memberitahu isteriku aku akan pergi untuk urusan perniagaan…

Selepas perjumpaan itu, aku telah pergi ke rumah
usang ibuku hanya untuk ingin tahu!!!.
Jiran memberitahuku yang ibuku
telah meninggal…
Aku tidak menitiskansetitik airmata pun!!

Jiran itu telah menyerahkan kepadaku sepucuk surat
yang ibuku ingin aku membacanya…
“Anakku yang dikasihi, Ibu selalu
teringatkan kamu setiap masa…
Ibu minta maaf karena datang ke Jakarta dan telah menakutkan anakmu.
Ibu gembira karena kamu akan
datang
ke perjumpaan pelajar-pelajar lama…
Tetapi ibu mungkin
tidak dapat bangun!!!
untuk melihatmu.
Ibu minta maaf karena
sentiasa memalukan kamu 
mungkin tidak tahu…. 

Semasa kamu masih kecil, 
kamu telah mendapat pengalaman dan hilang satu mata........
Sebagai ibu, aku tidak
sanggup melihat anaknya besar dengan satu mata...
Oleh itu… Aku
memberi salah satu mataku kepada kamu…
Aku amat berbangga karena anak
lelakiku dapat melihat dunia ini dengan mata ibumu ini…

…Dengan kasihku kepadamu…   



"IBU"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar